Skip to main content

Posts

Showing posts from 2019

Rindu Yang Belum Terobati - Puisi

Sumber foto : pexels.com Tak dapat terucap dari lisan Sebuah kata indah yang kadang menyedihkan Tak dapat diutarakan dengan bahasa Sebuah definisi tentang rasa Tak dapat tersentuh oleh kulit Sebuah tekstur yang terasa amat rumit Tak dapat, dan tak dapat berlalu Dan hanya bisa dirasakan oleh kalbu Ku pandang pagi Terlihat di balik tirai, dirimu berseri Bersama burung-burung yang bernyanyi Ku temui siang Terlihat dirimu bersenang Di kerumunan semua yang berlalu lalang Ku bertamu pada malam Terlihat dirimu yang lelah sudah terpejam Istirahat dari hari yang suram Tapi, Hanyalah sebuah halusinasi Dirimu pergi dan belum kembali Membuat hati terasa sepi sendiri Belum terobati hingga saat ini

Kenangan - Puisi

Sumber foto : pexels.com Hujan di bulan Juli telah turun Menitikkan jutaan air jernih ke dunia Meneteskan beribu kejadian yang telah lama digendong awan Tanpa sadar membasahi renungan Pelangi muncul kala hujan reda Memberi ketenangan hati yang gelisah Mentari kembali bersinar setelah sempat tidur siang Memberi kehangatan tubuh yang kedinginan Air mata mulai meleleh, mengering Setelah sempat terjatuh Diiringi hujan yang amat lebat Teringat bayang dirinya ada di sini Menghabiskan waktunya Menemani hati yang kesepian

Hari Libur, Ngapain Aja? - Opini

Sumber foto : pexels.com Sob, kalau lagi hari libur atau kamu gak berangkat ngampus karena dosen minta cuti, kamu milih ngabisin waktu luang kamu di mana? Nonton drama Korea sambil tiduran di dalam rumah, atau lebih milih main keluar rumah dan ketemu doi? Kalau saya pribadi sih milih ngabisin waktu di rumah. Sekali-kali istirahat dari tugas-tugas dosen di kampus. Selain hemat tenaga, juga hemat uang. Karena ketika main keluar, jarang deh ada orang yang tidak menghabiskan uangnya walaupun itu seminimal mungkin. Kalaupun ada, toh hanya sebagian orang saja. Hari libur memang sesuatu yang dianggap sebuah “kemerdekaan” di kalangan semua orang. Baik siswa maupun mahasiswa dan bahkan seorang pekerja sekalipun, sangat senang dengan kedatangan tamu mereka yang satu ini, meskipun terkadang hanya satu atau dua hari saja. Libur sehari saja sudah terasa seperti seminggu, apalagi kalau liburnya seminggu, berarti berasa sekitar 7 minggu atau 49 hari atau 1 bulan 19 hari dong liburnya. Wow, lumay

Nilai yang Salah Alamat - Puisi

Sumber foto : pexels.com Di selembar kertas putih Tulisan itu Tak bukan dan tak lain hanyalah Angka-angka tak berguna Juga huruf-huruf tak beharga Yang seharusnya sudah tertiup angin malam Tak patut dan tak pantas ia Merekat pada lembaran yang bukan miliknya Yang sama sekali tak memperjuangkannya Dengan kerja keras melawan pahitnya rintangan Tak layak angka dan huruf itu Tidur di atas lembaran yang salah Bermain-main dengan riangnya Di taman yang tak terurus Oh, tuan dan nyonya Yang menuliskan angka dan huruf itu Dengan tinta hitam yang sedang kebingungan Bingung mencari pemilik sahnya Lalu, tuan dan nyonya menunjukkan sebuah alamat Namun, ternyata alamat yang salah Yang tak harus dikirimi Mengapa mereka bisa salah alamat? Mengapa mereka dititipkan ke orang yang salah? Salahkah kami yang di sini? Salahkah kami yang bertanggung jawab? Salahkah kami yang selama ini berjuang? Berjuang demi angka dan huruf itu? Pandeglang,

Marahnya Orang yang Terkenal Sabar, Jangan Sepelekan! - Opini

Sumber foto : pexels.com Sabar. Semua orang pasti tahu apa itu sabar. Tentang definisi sabar, tentu semua orang mengetahuinya. Namun, apa mereka juga tahu bagaimana mendefinisikan sabar? Definisi tentu berbeda dengan mendefinisikan. Definisi hanya sekedar arti, sedangkan mendefinisikan lebih bermakna "mempraktikkan", atau kalau menurut saya dalam ilmu Matematika disebut "mensubstitusikan". Mungkin secara sekilas, sabar terlihat mudah. Tapi ketika dijalankan, ia benar-benar terasa amat sulit. Bahkan mungkin lebih sulit dari mengerjakan soal kalkulus dalam matenatika. Mulai dari harus bersabar terhadap cobaan kehidupan, cobaan dalam beribadah, hingga bersabar ketika mendapat hinaan dan bahkan cacian yang bertubi-tubi. Semua kejadian yang kita lalui yang tidak berkenan di hati harus dilandasi dengan rasa sabar serta diikuti dengan memaafkan. Walaupun mungkin itu terasa sangat berat. Tapi percayalah, bahwa keimanan kita sedang diuji. Seberapa sabar kita, seberapa