Skip to main content

Rindu Yang Belum Terobati - Puisi



Sumber foto : pexels.com

Tak dapat terucap dari lisan
Sebuah kata indah yang kadang menyedihkan
Tak dapat diutarakan dengan bahasa
Sebuah definisi tentang rasa

Tak dapat tersentuh oleh kulit
Sebuah tekstur yang terasa amat rumit
Tak dapat, dan tak dapat berlalu
Dan hanya bisa dirasakan oleh kalbu

Ku pandang pagi
Terlihat di balik tirai, dirimu berseri
Bersama burung-burung yang bernyanyi

Ku temui siang
Terlihat dirimu bersenang
Di kerumunan semua yang berlalu lalang

Ku bertamu pada malam
Terlihat dirimu yang lelah sudah terpejam
Istirahat dari hari yang suram

Tapi,
Hanyalah sebuah halusinasi
Dirimu pergi dan belum kembali

Membuat hati terasa sepi sendiri
Belum terobati hingga saat ini

Comments

Popular posts from this blog

Menyebarkan Kebahagiaan: Makna Berbagi Senyum Bersama Dompet Dhuafa Melalui Zakat

Ilustrasi seseorang sedang berzakat | Sumber: pixabay.com/ahmadi19 Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita terjebak dalam rutinitas yang membuat kita lupa akan pentingnya berbagi kebahagiaan. Sebagai masyarakat yang memiliki kepekaan sosial, kita harus selalu ingat bahwa kebahagiaan sejati bukan hanya tentang apa yang kita miliki, tetapi juga tentang apa yang kita berikan. Salah satu cara untuk berbagi kebahagiaan adalah melalui zakat dan program "30 Hari Jadi Manfaat" yang diinisiasi oleh Dompet Dhuafa . Zakat: Lebih dari Sekadar Kewajiban Sebagai seorang Muslim, zakat adalah bagian dari kewajiban agama yang harus dipenuhi. Namun, menurut penulis, zakat memiliki makna yang jauh lebih dalam daripada sekadar kewajiban. Zakat adalah wujud dari kepedulian dan kasih penulisng kita terhadap sesama. Dengan menunaikan zakat, kita membantu meringankan beban mereka yang kurang beruntung dan memberikan mereka kesempatan untuk meraih kehidupan yang lebih baik. Dompet Dhuafa...

Trauma pada Suara ‘Bentakan’?

  #DearSenjaBlogCompetition Beberapa hari yang lalu, saya menemukan sebuah postingan di Instagram tentang lomba menulis blog yang diselenggarakan oleh Dear Senja ( https://www.dearsenja.com/ ). Tema yang diusung cukup membuat saya tertarik untuk berpartisipasi dalam lomba tersebut. Alhasil, saya memutuskan untuk segera membuat tulisan ini. Ilustrasi | Sumber: Dokpri. Pada saat tulisan ini dibuat, saya masih seorang mahasiswa semester akhir yang sedang berjuang menyelesaikan skripsi. Sebenarnya, saya bisa saja ngebut dalam mengerjakan tugas akhir saya ini karena menurut saya skripsi itu mudah. Hal yang membuatnya menjadi sulit adalah gangguan-gangguan yang sering datang ketika akan dan sedang mengerjakannya, dari godaan media sosial, hingga keadaan rumah yang seperti “neraka” bagi penghuninya. Seorang wanita Saya adalah seorang anak piatu. Ibu saya meninggal saat saya masih berusia tiga tahun. Setelah Ibu tak ada, saya diurus oleh Ayah seorang sampai pada akhirnya Ayah memutuskan u...

Waspada! Lindungi Rekening Anda dari Serangan Kejahatan Siber

Maraknya kejahatan siber membuat banyak orang menjadi khawatir, termasuk salah satunya adalah saya. Bagaimana tidak? Pelaku kejahatan siber dapat meretas perangkat dan mencuri data-data pribadi untuk kemudian digunakan dalam berbagai macam hal yang merugikan, seperti digunakan untuk pinjaman online , diperjualbelikan di dark web , hingga dapat menguras uang di rekening tanpa sepengetahuan pemiliknya. Dokpri. Sebagai seorang mahasiswa yang juga seorang nasabah, saya menjadi khawatir kalau-kalau menjadi korban dari kejahatan siber. Bahkan, saking khawatirnya, saya merasa ragu dan takut untuk mendaftar mobile banking yang sering direkomendasikan oleh teman-teman. Pasalnya, saya pernah beberapa kali mengeklik tautan ilegal dan tidak valid yang dikirimkan oleh orang tak dikenal melalui SMS, atau bahkan tautan bodong yang tersebar di grup WhatsApp. Saya pernah menerima tautan SMS berhadiah yang bernilai Rp175.000.000,- (seratus tujuh puluh lima juta rupiah), tautan kuota internet grati...