Skip to main content

Belajar Data Science Lancar Tanpa Ngelag dengan ASUS Vivobook Pro 14 OLED (M3400)

Sebagai mahasiswa semester akhir, saya tentunya dituntut untuk memiliki skill yang akan digunakan dalam dunia kerja. Skill yang dibutuhkan sesuai jurusan saya adalah mengajar. Ya, mengajar. Hal itu dikarenakan saya berkuliah di jurusan yang amat sangat berkaitan dengan dunia pendidikan, tepatnya jurusan Pendidikan Matematika.

ASUS Vivobook Pro 14 OLED | asus.id

Namun sejujurnya, saya kurang begitu senang jika disuruh mengajar. Bukan karena tidak ikhlas atau sejenisnya. Melainkan karena tiap kali dipercaya untuk mengajar, saya merasa takut tidak bisa menjadi pengajar yang baik untuk siswa. Hal itu disebabkan oleh karena saya merasa bahwa kemampuan public speaking saya yang masih kurang dan jauh dari sempurna. Sehingga saya khawatir, bukannya membuat siswa betah dan nyaman dalam mengikuti proses pembelajaran, malah membuat siswa cenderung bosan dan malas untuk memerhatikan.

Untuk itu, karena saya merasa sepertinya saya tidak bisa menjadi maksimal jika mengajar, maka saya berpikiran untuk mendalami bidang lain yang mengandalkan sedikit saja public speaking. Di awal semester kemarin, saya memiliki ketertarikan di bidang yang masih ada kaitannya dengan matematika, namun tidak ada kaitannya dengan dunia pendidikan. Bidang tersebut adalah data science.


Apa itu Data Science?

Awal saya tertarik pada bidang data science adalah ketika saya mengikuti salah satu program dari Kampus Merdeka, tepatnya program Studi Independen Bersertifikat. Saya lulus seleksi program tersebut di salah satu mitra yang bekerja sama dengan Kampus Merdeka, tepatnya dengan topik pembelajaran Artificial Intellegence (AI) Mastery Program. Kebetulan, salah satu bahasan yang dipelajari adalah bahasan tentang data science. Sehingga dari situlah saya mulai tertarik untuk mempelajari dan mendalaminya.

Email lulus seleksi Studi Independen Bersertifikat | Dokpri.

Data science adalah salah satu rumpun ilmu yang menggabungkan beberapa keahlian untuk mengumpulkan dan mengolah data. Keahlian tersebut terdiri dari pemrograman komputer, matematika, statistika, dan wawasan tentang bisnis. Data science menjadi salah satu bidang yang masih ada kaitannya dengan matematika, tepatnya matematika terapan. Materi matematika yang banyak digunakan dalam bidang data science adalah aljabar linear dan kalkulus.

Ilustrasi hasil kerjaan bidang data science | pexels.com

Lalu, bagaimana dengan statistika? Bukankah itu juga merupakan materi pada matematika?

Sebenarnya, statistika juga masih merupakan bagian dari studi matematika. Hal yang membedakan adalah bahwa statistika hanya berfokus pada data. Bahkan di beberapa kampus, statistika merupakan jurusan tersendiri dan pisah dari matematika. Dengan kata lain, statisika adalah salah satu cabang ilmu dari matematika, sama halnya dengan data science.


Keahlian/Skill yang Dibutuhkan dalam Data Science

Sebagaimana yang telah disebutkan, keahlian/skill yang dibutuhkan dan digunakan dalam data science adalah pemrograman komputer, matematika, dan statistika. Bahkan, seorang data scientist (sebutan untuk orang yang bekerja sebagai data science) diharuskan untuk memahami tentang bisnis. Hal itu dikarenakan bahwa salah satu tujuan dari data science adalah mengubah data mentah untuk diolah menjadi sebuah informasi yang bermanfaat untuk kepentingan bisnis di sebuah perusahaan. Berikut ini rincian skill yang dibutuhkan dalam bidang data science.

1.    Pemrograman Komputer

Pemrograman komputer merupakan salah satu keahlian yang banyak dibutuhkan di masa perkembangan teknologi yang semakin pesat ini, salah satunya dalam bidang data science. Keahlian ini biasanya banyak digunakan oleh orang-orang IT, khususnya mahasiswa dan lulusan dari jurusan yang berhubungan dengan IT, contohnya seperti jurusan Sistem Informasi dan jurusan Teknik Informatika.

Contoh kecil bahasa pemrograman Python | Dokpri.

Pemrograman komputer memiliki banyak jenis bahasa, seperti Java, JavaScript, C, C++, SQL, Python, R, dan masih banyak lagi bahasa pemrograman lainnya. Namun untuk bidang data science, bahasa pemrograman yang banyak digunakan adalah SQL, Python, dan R. Hal itu dikarenakan bahwa bahasa pemrograman SQL, Python, dan R adalah bahasa pemrograman yang paling mudah untuk dipelajari dan paling mudah untuk dioperasikan.  

2.    Matematika

Seperti yang diketahui, matematika adalah salah satu mata pelajaran yang di dalamnya melibatkan operasi hitung, rumus, dan angka. Bahkan, matematika sendiri sering disebut sebagai Queen of Science (Ratunya Sains). Hal itu dikarenakan bahwa hampir di setiap ilmu pengetahuan/sains pasti ada hal-hal yang berkaitan dengan operasi matematika.

Namun, tak semua materi dalam matematika digunakan dalam bidang data science, hanya materi-materi tertentu saja yang dibutuhkan, seperti matematika dasar, aljabar linear, dan kalkulus.

Contoh operasi matriks menggunakan bahasa pemrograman Python | dqlab.id

Matematika dasar yang termasuk yaitu hal-hal dasar seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Sedangkan materi aljabar linear dan kalkulus berfungsi untuk machine learning yang ada pada data science, seperti matriks dan persamaan garis lurus.

3.    Statistika

Ilustrasi proyek dalam statistika | pexels.com

Data science merupakan bidang yang berurusan dengan data. Sehingga, statistika menjadi keahlian selanjutnya yang dibutuhkan dalam data science. Statistika merupakan bidang matematika terapan yang berfungsi untuk mengolah data. Data-data mentah yang didapatkan akan dikumpulkan oleh seorang data scientist untuk kemudian diolah. Data-data yang telah diolah selanjutnya akan dijadikan sebuah kesimpulan berupa sebuah informasi untuk perusahaan, bisa jadi keuntungan, kerugian, atau bahkan target perusahaan.

4.    Wawasan Bisnis

Ilustrasi bisnis | pexels.com

Seorang data scientist diharuskan menguasai tentang bisnis. Hal itu dikarenakan agar informasi yang telah disimpulkan dari kumpulan data-data yang telah diolah dapat menjadi referensi yang benar-benar sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh perusahaan. Sehingga hal itu dapat membuat perusahaan mengalami kemajuan dan perkembangan yang pesat.


Laptop Ngelag?

Dalam mempelajari data science, saya sangat membutuhkan sebuah laptop. Tentu saja karena untuk mempraktikkan teori-teori yang saya pelajari, khususnya pada skill pemrograman komputer. Jika tidak menggunakan laptop, saya akan kesulitan mempelajari dan juga mengaplikasikannya dengan data-data yang coba saya kumpulkan. Ditambah lagi, data science membutuhkan beberapa program dan aplikasi yang harus di-install di laptop yang tidak akan kuat dan cocok jika di-install di smartphone.

Namun, saya sering sekali mengalami kendala ketika akan dan sedang mempraktikkan teori-teori yang saya pelajari. Hal yang paling sering menjadi kendala bagi saya adalah laptop saya yang seringkali ngelag. Sedang asyik-asyiknya menjalankan program komputer untuk data science, tiba-tiba layar menjadi macet dan tidak bergerak sama sekali. Biasanya di saat yang sama, ada garis putih di atas layar diiringi dengan tulisan ‘Not responding’. Fiks, ini Ngelag.

Hal seperti itu tidak hanya terjadi sekali saja dalam satu hari, melainkan bisa terjadi berkali-kali. Juga, dalam sekali ngelag, bisa memakan waktu kurang lebih 5 – 20 detik. Bayangkan jika sehari terjadi 5 kali ngelag, paling sedikit waktu yang terbuang sekitar 25 detik dan paling banyak sekitar 100 detik (1 menit 40 detik). Lumayan sekali, bukan?

Namun sekarang, saya tak perlu khawatir lagi akan kejadian itu. Kini, ASUS hadir dengan laptop terbarunya yang sangat keren, yaitu ASUS Vivobook Pro 14 OLED (M3400). Laptop ini hadir dengan ditenagai AMD Ryzen™ 5000 H-Series Mobile Processors yang memiliki full powerful performance core untuk multitasking bahkan video editing. Selain powerful, prosesor ini memberikan daya baterai lebih awet sehingga produktivitas harian semakin maksimal. Dilengkapi dengan kartu grafis integrasi AMD Radeon yang memberikan performa gaming yang tanpa lag. Produktivitas harian dimanapun dan kapanpun jadi maksimal dengan performa prosesor dan kartu grafis dari AMD ini.

Tampilan depan laptop ASUS Vivobook Pro 14 OLED | asus.id

Kehadiran laptop ASUS Vivobook Pro 14 OLED (M3400) ini menjadi jawaban untuk saya dalam mengatasi ngelag tatkala sedang mempelajari dan mendalami bidang data science, khususnya ketika mempraktikkan dan mengaplikasikan teori-teori dengan data-data yang saya kumpulkan. Tidak akan ada lagi lag dan juga tidak ada lagi waktu yang terbuang sia-sia akibat ngelag.


Fitur Unggulan ASUS Vivobook Pro 14 OLED (M3400)

Berikut ini fitur unggulan dari ASUS Vivobook Pro 14 OLED (M3400) yang menjadi alasan utama bahwa laptop ini cocok untuk dipakai belajar data science.

1. Prosesor AMD Ryzen™ 5000 H-Series Mobile Processors

Seperti yang telah saya sebutkan bahwa saat mempelajari data science, tepatnya pada saat mempraktikkan teori, laptop yang saya gunakan seringkali mengalami lag. Dari kejadian lag tersebut, banyak waktu saya yang terbuang sia-sia.

Tampilan di salah satu sisi laptop ASUS Vivobook Pro 14 OLED | asus.id

Namun, dengan hadirnya laptop ASUS Vivobook Pro 14 OLED (M3400) yang dilengkapi prosesor AMD Ryzen™ 5000 H-Series Mobile Processors, saya tidak akan lagi mengeluh karena lag. Hal itu dikarenakan bahwa prosesor jenis ini biasanya terdapat pada laptop gaming yang membuat laptop terhindar dari lag akibat menjalankan game-game dan aplikasi-aplikasi yang berat, termasuk ketika sedang mengaplikasikan teori data science ke dalam pemrograman komputer.

2. Layar ASUS OLED

Belajar dan mendalami bidang data science membuat saya sering berlama-lama di depan laptop. Biasanya, saya hanya kuat berada di depan laptop sekitar 5 – 8 jam saja dalam sehari karena mata saya tidak terlalu kuat memandangi layar dalam jangka waktu yang lama.

Perbedaan layar OLED dengan layar LCD | asus.id

Namun saya tak lagi khawatir tentang itu. ASUS Vivobook Pro 14 OLED (M3400) kini hadir dengan teknologi layar OLED. Teknologi layar OLED ini berfungsi untuk membuat layar terlihat lebih jernih, lebih luas dengan rasio layar 16:10, dan juga lebih sehat untuk mata karena dilengkapi dengan teknologi low blue-light dan anti-flicker. Sehingga tidak usah khawatir, mata tidak akan terasa sakit meskipun digunakan berlama-lama tatkala sedang mempelajari dan mendalami data science.

3. Bodi yang Tipis dengan Bobot yang Ringan

Saya tergolong orang yang sering membawa laptop kemanapun saya membawa tas, apalagi jika sedang banyak tugas dan sedang merasa pusing berada di rumah. Untuk itu, saya sangat memimpikan punya laptop dengan bodi yang tipis dan bobot yang ringan. Laptop dengan bodi yang tipis membuat tas saya dapat memuat lebih banyak benda lain yang dibutuhkan. Sedangkan laptop dengan bobot yang ringan dapat mengurangi rasa lelah ketika bepergian sambil menggendong tas berisi laptop.

Bodi tipis dari laptop ASUS Vivobook Pro 14 OLED | asus.id

Dan, kini ASUS mengabulkan impian itu. ASUS menghadirkan laptop yang sesuai dengan impian saya, yakni dengan bodi yang tipis dan bobot yang ringan. Laptop tersebut yaitu ASUS Vivobook Pro 14 OLED. Bodi yang tipis dan bobot yang ringan pada laptop ASUS Vivobook Pro 14 OLED membawa kemudahan untuk saya dalam mempelajari skill-skill yang dibutuhkan pada bidang data science, khususnya jika sambil bepergian keluar rumah.

4. Desain yang Elegan

Hal lain yang biasanya saya jadikan patokan pada saat akan membeli laptop adalah karena desainnya. Entah kenapa, jika desain laptop terlihat bagus dan elegan dapat memancarkan aura positif untuk diri saya. Sehingga membuat saya menjadi lebih giat dan rajin mengerjakan tugas serta mempelajari lebih dalam tentang data science.

Desain elegan yang memanjakan mata dari laptop ASUS Vivobook Pro 14 OLED | asus.id

Dan ternyata, hal itu pun saya dapatkan dari laptop ASUS Vivobook Pro 14 OLED. Desainnya yang elegan dan terlihat mewah amat patut diacungi jempol. Selain itu, desain yang ada pada laptop ASUS Vivobook Pro 14 OLED dapat memanjakan mata dan membuat saya lebih percaya diri untuk menjadi lebih produktif.


Spesifikasi Laptop ASUS Vivobook Pro 14 OLED (M3400)

Selain 4 fitur unggulan di atas, berikut ini adalah spesifikasi lengkap dari laptop ASUS Vivobook Pro 14 OLED.

Main Spec.

Vivobook Pro 14 OLED (M3400) 

CPU

AMD Ryzen™ 7 5800H Mobile Processor (8-core/16-thread, 20MB cache, up to 4.4 GHz max boost) 

Operating System

Windows 11 Home 

Memory

16GB DDR4 

Storage

512GB M.2 NVMe™ PCIe® 3.0 SSD 

Display

14-inch, 2.8K (2880 x 1800) 16:10, ASUS OLED, 90Hz 0.2ms, 600nits, 

DCI-P3 100%, Pantone Validated, VESA HDR True Black 

Graphics

AMD Radeon™ Graphics 

Input/Output

1x USB 3.2 Gen 2 Type-A, 2x USB 2.0 Type-A, 1x HDMI 1.4, 1x 3.5mm Combo Audio Jack, Micro SD card reader 

Connectivity

Wi-Fi 6 (802.11ax) (Dual band) 2*2 + Bluetooth 5 

Camera

720p HD camera with privacy shutter 

Audio

Smart Amp Technology, Built-in speaker, Built-in array microphone, harman/kardon certified audio 

Battery

50WHrs, 3S1P, 3-cell Li-ion 

Dimension

31.58 x 22.63 x 1.89 ~ 1.92 cm 

Weight

1.4 Kg 

Colors

Solar Silver

Price

Rp12.799.000  

Warranty

2 tahun garansi global dan 1 tahun ASUS VIP Perfect Warranty 

 

Kesimpulan

Sebagai mahasiswa semester akhir, saya dituntut untuk memiliki skill yang nantinya akan dibutuhkan di dunia kerja. Namun, saya tertarik pada bidang lain di luar jurusan saya, yakni bidang data science. Data science adalah salah satu rumpun ilmu yang berfokus pada pengumpulan dan pengolahan data. Keahlian yang dibutuhkan dalam data science  adalah pemrograman komputer, matematika, statistika, dan wawasan bisnis.

Masalah yang sering saya hadapi dalam mempelajari bidang data science adalah seringnya ngelag tatkala sedang praktik. Untuk itu, ASUS hadir dengan laptop keren terbarunya, yaitu ASUS Vivobook Pro 14 OLED (M3400). ASUS Vivobook Pro 14 OLED (M3400) memiliki berbagai fitur unggulan yang membuatnya layak menjadi pilihan utama, di antaranya adalah dengan dilengkapi AMD Ryzen™ 7 5800H Mobile Processor, layar OLED yang ramah untuk mata, dan bodi yang tipis dan ringan untuk dibawa kemana pun pergi membawa tas, serta desainnya yang elegan dapat memanjakan mata dan memancarkan aura positif untuk menjadi lebih produktif.


Referensi

Comments

Popular posts from this blog

Data Jumlah Penduduk Miskin Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Tahun 2020 – 2022 (Berdasarkan Data BPS Banten)

Kemiskinan adalah permasalahan sosial yang serius di seluruh dunia. Hal ini terjadi ketika individu, keluarga, atau komunitas tidak memiliki akses yang memadai terhadap sumber daya ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan peluang lainnya yang penting untuk memenuhi kebutuhan dasar dan meningkatkan taraf hidup mereka. Kemiskinan tidak hanya melibatkan keterbatasan finansial semata, tetapi juga kekurangan dalam berbagai aspek kehidupan. Orang-orang yang hidup dalam kemiskinan sering mengalami kesulitan dalam memperoleh makanan yang cukup, air bersih, sanitasi yang layak, perumahan yang layak, pendidikan berkualitas, layanan kesehatan, dan kesempatan kerja yang layak. Mereka sering terperangkap dalam lingkaran kemiskinan yang sulit untuk ditinggalkan. Salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat kemiskinan dalam suatu negara atau wilayah adalah jumlah penduduk miskin. Data tentang jumlah penduduk miskin membantu dalam memahami dan merencanakan kebijakan untuk mengatasi masalah ke

Menggali Kelebihan ASUS Vivobook Go 14 Flip yang Bikin Saya Jatuh Cinta

  Kemarin siang, sekitar pukul 14.00 WIB, saya menjalani proses wawancara yang sangat dinanti-nantikan. Wawancara ini dilakukan secara daring melalui platform Google Meet, tautan untuk pertemuan ini telah dikirimkan oleh pihak HRD sebelumnya. Sumber foto: asus.com Awalnya, saya sangat bersemangat menunggu momen ini karena merupakan pengalaman pertama saya mengikuti wawancara. Namun, ketika HRD masuk ke dalam ruang virtual, saya segera menghadapi kendala yang tidak terduga. Suara yang saya ucapkan tidak terdengar di sisi mereka, sementara suara HRD terdengar dengan jelas di pihak saya. Ketika menghadapi masalah ini, perasaan saya menjadi sedikit terguncang. Saya berharap semuanya akan berjalan lancar, mengingat saya sebelumnya tidak pernah mengalami masalah serupa saat menggunakan platform lain seperti Zoom Meeting dengan perangkat keras yang sama. Namun, ternyata situasinya berbeda kali ini. Akhirnya, HRD mengambil inisiatif untuk melanjutkan wawancara melalui WhatsApp dengan tujuan me