Skip to main content

Waspada! Lindungi Rekening Anda dari Serangan Kejahatan Siber

Maraknya kejahatan siber membuat banyak orang menjadi khawatir, termasuk salah satunya adalah saya. Bagaimana tidak? Pelaku kejahatan siber dapat meretas perangkat dan mencuri data-data pribadi untuk kemudian digunakan dalam berbagai macam hal yang merugikan, seperti digunakan untuk pinjaman online, diperjualbelikan di dark web, hingga dapat menguras uang di rekening tanpa sepengetahuan pemiliknya.

Dokpri.

Sebagai seorang mahasiswa yang juga seorang nasabah, saya menjadi khawatir kalau-kalau menjadi korban dari kejahatan siber. Bahkan, saking khawatirnya, saya merasa ragu dan takut untuk mendaftar mobile banking yang sering direkomendasikan oleh teman-teman. Pasalnya, saya pernah beberapa kali mengeklik tautan ilegal dan tidak valid yang dikirimkan oleh orang tak dikenal melalui SMS, atau bahkan tautan bodong yang tersebar di grup WhatsApp. Saya pernah menerima tautan SMS berhadiah yang bernilai Rp175.000.000,- (seratus tujuh puluh lima juta rupiah), tautan kuota internet gratis sebesar 100 GB (gigabyte), hingga tautan giveaway yang tak jelas arahnya kemana.

Jujur, saat sempat mengeklik tautan tersebut, saya benar-benar belum tahu jika tautan seperti itu bisa menimbulkan terjadinya peretasan perangkat. Saat itu saya tergiur dan hanya memikirkan ‘Wah lumayan, nih, hadiahnya’ tanpa memikirkan ‘Nanti gimana, ya?’  dari perbuatan mengeklik tersebut.

Setahun kemudian, tepatnya saat pandemi Covid-19 mewabah, saya baru menyadari bahwa apa yang saya lakukan itu berbahaya. Saat itu sedang marak-maraknya kasus tentang peretasan handphone seorang mahasiswa setelah menggunakan aplikasi zoom meeting untuk kuliah. Kabar itu tersebar luas di berbagai platform media sosial. Banyak orang-orang di media sosial yang mereaksi dan mengomentari kejadian tersebut.

Kasus peretasan HP setelah zoom | hitekno.com

Saya sempat membaca salah satu komentar yang membahas tentang sebab-sebab terjadinya peretasan. Hal yang paling mengejutkan bagi saya adalah bahwa peretasan bisa saja terjadi dikarenakan sering atau bahkan pernah mengeklik tautan yang mencurigakan, seperti SMS berhadiah, kuota internet gratis, dan lain sebagainya. Dirasa pernah melakukan hal tersebut, saya mulai merasa perangkat handphone yang saya gunakan sepertinya tidak aman. Itulah yang membuat saya selalu ragu dan takut ketika direkomendasikan untuk mendaftar mobile banking oleh teman-teman. Takut jika perangkat handphone yang saya gunakan diretas dan kemudian menjadi salah satu korban dari kejahatan siber.


Apa itu Kejahatan Siber?

Jika Anda adalah seorang nasabah seperti saya, Anda perlu tahu lebih dalam tentang kejahatan siber. Kejahatan siber merupakan suatu bentuk kejahatan yang dilancarkan oleh pelaku kejahatan dengan memanfaatkan teknologi informasi sebagai sarananya.

Ilustrasi kejahatan siber | pexels.com

Sama halnya dengan kejahatan biasa, kejahatan ini dilakukan semata-mata untuk memenuhi kebutuhan pelaku, sedangkan korban akan sangat dirugikan. Perbedaan dari keduanya hanyalah dari cara penyerangannya saja.


Data Kejahatan Siber di Indonesia

Tercatat bahwa sepanjang tahun 2020, kejahatan siber di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. BSSN mencatat bahwa pada tahun 2019, serangan kejahatan siber mencapai angka sebesar 290,3 juta. Sedangkan pada tahun 2020, angka tersebut mengalami kenaikan menjadi 495,3 juta.

Data BSSN terkait serangan kejahatan siber | Dokpri.

Kenaikan angka juga tercatat di Bareskrim melalui laman webnya yang bernama Patrolisiber. Angka tersebut didapat dari banyaknya laporan kasus kejahatan siber. Laporan kasus pada tahun 2018 mencapai 4.360 kasus. Sedangkan pada tahun 2019, laporan kasus mengalami kenaikan dan mencapai angka 4.586 kasus.

Data Bareskrim terkait laporan kasus serangan siber | Dokpri.


Jenis Kejahatan Siber dalam Dunia Perbankan

Dalam dunia perbankan, terdapat berbagai jenis kejahatan siber yang dapat dilakukan oleh pelaku dalam melancarkan aksinya. Berikut ini adalah jenis-jenis kejahatan siber dunia perbankan yang perlu Anda ketahui agar rekening Anda aman.

1.  Card Skimming

Card skimming merupakan salah satu jenis kejahatan siber yang menyerang dengan cara menyalin informasi dan data Anda yang ada pada strip magnetis ataupun chip kartu ATM menggunakan alat yang bernama skimmer.

Bahaya card skimming | Dokpri.

Kemudian, pelaku card skimming akan berusaha mendapatkan PIN kartu ATM Anda. Biasanya, pelaku akan mendekat untuk mengintip PIN yang Anda ketik di tombol ATM. Atau dalam beberapa kasus, pelaku memasang kamera tersembunyi untuk merekam PIN yang Anda masukkan.

Seetelah data dan PIN kartu ATM Anda didapat, tidak menutup kemungkinan pelaku akan melakukan pencurian dan menguras habis uang yang ada di rekening tanpa sepengetahuan Anda.

2.  Phishing

Jika Anda mendapat email atau pesan yang menyangkut tentang sebuah institusi, jangan langsung percaya. Siapa tahu apa yang dikirimkan kepada Anda adalah salah satu bentuk phishing.

Contoh tindak kejahatan phishing | Dokpri.

Phishing merupakan salah satu jenis kejahatan siber yang menyerang dengan cara mengaku sebagai sebuah institusi, lembaga, atau sejenisnya dan mengirimkan pesan kepada Anda melalui email, WhatsApp, atau media sosial lainnya. Pesan tersebut dapat berupa informasi palsu seperti kenaikan tarif misalnya, atau bahkan berupa tautan yang terlihat mencurigakan dan berbahaya yang dapat mencuri data-data pribadi Anda, termasuk rekening Anda.

Contoh tindak kejahatan phishing | twitter.com/ainurrozii | nextren.grid.id

Biasanya, pesan yang dikirimkan oleh pelaku phishing disertai dengan ancaman yang dapat menjebak nasabah, sehingga secara tak sadar, nasabah malah memberikan data dan identitas pribadinya kepada pelaku.

3.  Carding

Apakah Anda termasuk orang yang suka melakukan transaksi jual beli online? Jika iya, maka mulai sekarang Anda harus berhati-hati dan selalu waspada. Khususnya untuk Anda yang memiliki dan menggunakan kartu kredit untuk pembayarannya.

Carding merupakan salah satu jenis kejahatan siber yang menyerang dengan cara mencuri data-data yang ada pada kartu kredit. Kemudian, jika datanya sudah didapat, pelaku akan menggunakannya untuk melakukan transaksi pembayaran, seperti belanja online, misalnya, namun dengan nomor dan kartu milik orang lain yang telah dicuri datanya.

Ilustrasi bahaya carding | Dokpri.

Carding hampir sama dengan card skimming. Bedanya adalah data kartu kredit pada tindakan carding dicuri untuk langsung digunakan bertransaksi melakukan pembayaran. Sedangkan card skimming menggunakan kartu tersebut untuk mengambil alih dan mentransfer uang dari rekening korban ke rekening milik pelaku.

Meski begitu, dua-duanya sama-sama berbahaya. Sehingga Anda dan semua nasabah diharapkan untuk tetap waspada dan berhati-hati serta melindungi diri dari kejahatan siber tersebut.


Tips Agar Terhindar dari Serangan Kejahatan Siber

Berikut ini adalah beberapa tips agar rekening Anda aman dan terhindar dari serangan kejahatan siber.

1.  Jangan Membagikan Data Pribadi Anda, Sekalipun itu Kepada Orang Terdekat

Ilustrasi | Dokpri.

Usahakan agar tidak memberikan data pribadi Anda kepada orang lain, termasuk identitas, nomor PIN kartu ATM, hingga akun mobile banking. Jangan memberikannya kepada siapapun termasuk orang terdekat Anda. Karena penjahat dan tindak kejahatan tidak memandang dekat atau jauh.

2.  Jangan Sembarangan Mengklik Tautan

Ilustrasi | Dokpri.

Jika Anda menerima sebuah pesan melalui email, WhatsApp, ataupun media sosial lainnya dan ada perintah yang mengarahkan Anda untuk mengeklik sebuah tautan, jangan dilakukan sembarangan. Apalagi kalau tautannya terlihat mencurigakan. Bisa jadi tautan tersebut merupakan senjata dari penjahat untuk mencuri data-data Anda.

3.  Periksalah Kevalidan Informasi yang Diterima

Ilustrasi | Dokpri.

Jika Anda mendapat pesan dari orang yang mengatasnamakan sebuah lembaga dan/atau institusi yang Anda kenal, yang berisi informasi kebijakan lembaga/institusi terkait, jangan langsung Anda percaya. Periksalah semua pesan dan informasi yang Anda terima, apakah itu merupakan informasi yang valid ataukah sebuah penipuan.

4.  Periksalah Mesin ATM yang Akan Anda Gunakan

Ilustrasi | Dokpri.

Jika Anda ingin melakukan transaksi di ATM, periksalah mesin ATM-nya terlebih dahulu. Pastikan tidak ada skimmer di tempat kartunya dan tidak ada kamera perekam di dekat tombolnya.

5.  Kenali Kontak Resmi dari Bank yang Anda Gunakan

Sebagai nasabah, alangkah baiknya Anda mengetahui kontak resmi dari bank Anda. Mulai dari website, email, akun media sosial, hingga call center.

Kontak resmi BRI | Dokpri.

Jika Anda seorang nasabah dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) seperti saya, maka Anda perlu mengetahui kontak resmi BRI sebagai berikut.

  • Website resmi BRI ada di laman https://bri.co.id/
  • Email resmi BRI, yaitu callbri@bri.co.id
  • Akun media sosial BRI (Instagram), yaitu @bankbri_id, tepatnya akun yang sudah terdapat centang biru.
  • Akun media sosial BRI (Twitter), yaitu @BANKBRI_ID (akun utama), @promo_BRI dan @kontakBRI (akun official). Semua akun BRI di Twitter sudah terdapat centang biru.
  • Akun media sosial BRI (Facebook), yaitu BANK BRI. Sama halnya dengan Instagram dan Twitter, akun resmi BRI di Facebook juga sudah terdapat centang biru.
  • Call center BRI, yaitu 14017 / 1500017.
6.  Sering-seringlah Memeriksa Mutasi Rekening Anda, Khususnya untuk Anda yang Menggunakan Internet Banking dan Mobile Banking

Adanya intenet dan mobile banking membuat kemudahan tersendiri bagi semua nasabah, termasuk Anda jika Anda adalah seorang nasabah. Internet banking dan mobile banking hadir untuk membantu nasabah dalam melakukan transaksi, mengecek saldo rekening, hingga mengecek mutasi rekening tanpa harus beranjak dari tempat duduk Anda.

Ilustrasi | Dokpri.

Pastikan Anda rutin mengecek rekening Anda, khususnya mutasi rekening. Hal itu bertujuan untuk mengontrol aktivitas yang ada pada rekening Anda. Sehingga jika tiba-tiba ada transaksi yang tidak Anda kenal, Anda bisa langsung melaporkan ke pihak call center.

7.  Hubungi Call Center Jika Ada Sesuatu yang Mencurigakan

Ilustrasi | Dokpri.

Jika Anda menemukan transaksi mencurigakan pada rekening Anda, atau bahkan mengalami kasus ‘ATM tertelan’, segera hubungi call center untuk melakukan pemblokiran agar pelaku yang hendak menguras uang di rekening Anda tidak dapat melakukan transaksi. Sehingga uang di rekening Anda menjadi aman dan dapat dipulihkan setelah keadaan rekening Anda kembali aman.

8.  Jadilah Nasabah Bijak

Ilustrasi | Dokpri.

Sebagai seorang nasabah, Anda sangat diharapkan untuk menjadi seorang nasabah bijak. Seorang nasabah yang bijak tak hanya bersikap bijak pada pengelolaan uang bulanannya saja. Nasabah bijak juga akan bersikap dengan penuh ketelitian dan kehati-hatian dalam menjaga keamanan rekeningnya, baik sebelum maupun sesudah melakukan sebuah transaksi.


Nasabah Bijak Gunakan Produk Digital dan Jadilah Penyuluh Digital

Tak hanya untuk dirinya sendiri, seorang nasabah bijak juga akan membagikan dan mengedukasi apa yang diketahuinya dengan menjadi seorang penyuluh digital. Namun, untuk menjadi seorang penyuluh digital, Anda perlu memahami beberapa hal terkait perbankan secara digital. Mulai dari membuka rekening secara digital, melakukan transaksi secara digital, dan juga memahami bahaya dari kejahatan di dunia digital (kejahatan siber).

Tapi tenang saja, jika Anda belum memahami berbagai hal terkait perbankan digital, khususnya untuk Anda yang seorang nasabah dari BRI seperti saya, kini BRI telah melakukan digitalisasi dengan mengerahkan pegawainya ke lapangan untuk mengedukasi nasabahnya agar melek dunia digital, khususnya dalam dunia perbankan.

Ilustrasi penyuluh digital | Dokpri.

Seperti saya contohnya. Dari peran para penyuluh digital, saya menjadi tahu bagaimana membuka rekening secara digital, melakukan transaksi secara digital, dan cara agar terhindar dari kejahatan digital (siber).

Oleh karena itu, meskipun awalnya saya sempat ragu untuk mendaftar mobile banking, kini saya sudah terdaftar dan menggunakannya untuk melakukan transaksi. Mobile banking yang saya gunakan adalah salah satu produk digital dari BRI, yakni sebuah aplikasi bernama ‘BRImo’.

Aplikasi BRImo | Play Store | Screenshot BRImo

BRImo memberikan kemudahan kepada saya dan semua nasabah BRI untuk melakukan transaksi dan mengecek saldo dan mutasi rekening tanpa harus capek mengantri. Selain itu, BRImo juga dilengkapi dengan fitur fingerprint untuk login yang dapat membantu mengamankan uang yang ada di rekening dari serangan kejahatan siber.

Oh iya, jika Anda sudah paham terkait perbankan secara digital, Anda juga bisa, lho, menjadi seorang penyuluh digital. Anda bisa berbagi ilmu yang Anda punya dan mengedukasi orang-orang terdekat Anda seperti keluarga, teman-teman, dan para tetangga agar bisa melek digital. Dengan begitu, Anda juga sudah membantu melindungi semua orang dari serangan kejahatan siber.


Kesimpulan

Perkembangan teknologi informasi tak hanya memiliki dampak positif, namun juga memiliki dampak negatif, salah satunya adalah banyaknya serangan kejahatan siber. Kejahatan siber bisa menyerang siapa saja, termasuk nasabah bank. Kejahatan siber yang sering terjadi dalam dunia perbankan di antaranya adalah card skimming, phishing, dan carding.

Agar uang di rekening bank Anda tetap aman, Anda perlu berhati-hati. Jauhi hal-hal yang dapat membahayakan Anda dan rekening Anda, seperti membagikan data pribadi ke orang lain, mengeklik sembarang tautan, dan lain sebagainya.

Selain itu, jadilah nasabah bijak dengan selalu berhati-hati dan teliti ketika sebelum dan sesudah melakukan transaksi. Pahami juga berbagai hal digital dalam dunia perbankan agar Anda bisa menjadi penyuluh digital untuk orang-orang terdekat Anda.


Referensi

Comments

Popular posts from this blog

Data Jumlah Penduduk Miskin Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Tahun 2020 – 2022 (Berdasarkan Data BPS Banten)

Kemiskinan adalah permasalahan sosial yang serius di seluruh dunia. Hal ini terjadi ketika individu, keluarga, atau komunitas tidak memiliki akses yang memadai terhadap sumber daya ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan peluang lainnya yang penting untuk memenuhi kebutuhan dasar dan meningkatkan taraf hidup mereka. Kemiskinan tidak hanya melibatkan keterbatasan finansial semata, tetapi juga kekurangan dalam berbagai aspek kehidupan. Orang-orang yang hidup dalam kemiskinan sering mengalami kesulitan dalam memperoleh makanan yang cukup, air bersih, sanitasi yang layak, perumahan yang layak, pendidikan berkualitas, layanan kesehatan, dan kesempatan kerja yang layak. Mereka sering terperangkap dalam lingkaran kemiskinan yang sulit untuk ditinggalkan. Salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat kemiskinan dalam suatu negara atau wilayah adalah jumlah penduduk miskin. Data tentang jumlah penduduk miskin membantu dalam memahami dan merencanakan kebijakan untuk mengatasi masalah ke

Menggali Kelebihan ASUS Vivobook Go 14 Flip yang Bikin Saya Jatuh Cinta

  Kemarin siang, sekitar pukul 14.00 WIB, saya menjalani proses wawancara yang sangat dinanti-nantikan. Wawancara ini dilakukan secara daring melalui platform Google Meet, tautan untuk pertemuan ini telah dikirimkan oleh pihak HRD sebelumnya. Sumber foto: asus.com Awalnya, saya sangat bersemangat menunggu momen ini karena merupakan pengalaman pertama saya mengikuti wawancara. Namun, ketika HRD masuk ke dalam ruang virtual, saya segera menghadapi kendala yang tidak terduga. Suara yang saya ucapkan tidak terdengar di sisi mereka, sementara suara HRD terdengar dengan jelas di pihak saya. Ketika menghadapi masalah ini, perasaan saya menjadi sedikit terguncang. Saya berharap semuanya akan berjalan lancar, mengingat saya sebelumnya tidak pernah mengalami masalah serupa saat menggunakan platform lain seperti Zoom Meeting dengan perangkat keras yang sama. Namun, ternyata situasinya berbeda kali ini. Akhirnya, HRD mengambil inisiatif untuk melanjutkan wawancara melalui WhatsApp dengan tujuan me

Belajar Data Science Lancar Tanpa Ngelag dengan ASUS Vivobook Pro 14 OLED (M3400)

Sebagai mahasiswa semester akhir, saya tentunya dituntut untuk memiliki skill yang akan digunakan dalam dunia kerja. Skill yang dibutuhkan sesuai jurusan saya adalah mengajar. Ya, mengajar. Hal itu dikarenakan saya berkuliah di jurusan yang amat sangat berkaitan dengan dunia pendidikan, tepatnya jurusan Pendidikan Matematika. ASUS Vivobook Pro 14 OLED | asus.id Namun sejujurnya, saya kurang begitu senang jika disuruh mengajar. Bukan karena tidak ikhlas atau sejenisnya. Melainkan karena tiap kali dipercaya untuk mengajar, saya merasa takut tidak bisa menjadi pengajar yang baik untuk siswa. Hal itu disebabkan oleh karena saya merasa bahwa kemampuan public speaking saya yang masih kurang dan jauh dari sempurna. Sehingga saya khawatir, bukannya membuat siswa betah dan nyaman dalam mengikuti proses pembelajaran, malah membuat siswa cenderung bosan dan malas untuk memerhatikan. Untuk itu, karena saya merasa sepertinya saya tidak bisa menjadi maksimal jika mengajar, maka saya berpikira