Skip to main content

Tugas Cepat Selesai dengan ASUS OLED

 

Sebagai seorang mahasiswa, laptop merupakan salah satu kebutuhan paling penting dari kebutuhan lainnya. Bagaimana tidak? Toh hampir semua kegiatan yang bersangkutan dengan dunia perkuliahan selalu menggunakan laptop. Mulai dari mengerjakan tugas-tugas dari dosen, iseng-iseng ikut lomba yang diharuskan mengetik ataupun mendesain, maupun hal-hal yang menjadi hiburan seperti menonton film contohnya.

Dalam rangka mendukung kelancaran perkuliahan, tentunya saya memerlukan laptop yang lancar responsnya tanpa ada istilah ‘ngelag’. Ngelag menjadi penghalang dan penghambat jalannya perkuliahan. Beberapa kali saya sempat terkena imbas gara-gara laptop yang saya pakai ngelag-nya minta ampun. Mulai dari dianggap tidak hadir, telat mengumpulkan tugas, bahkan sampai salah menekan tombol di layar laptop. Antara suka dan duka, lebih banyak dukanya ketika memakai laptop yang penuh dengan ‘ke­-ngelag­-an’ ini.

Akibat tidak tahan dengan ‘ke­-ngelag­-an’ ini, saya memutuskan ingin mengganti perangkat laptop baru agar proses perkuliahan yang saya jalani lancar dan tidak banyak terhambat. Hanya saja, saya benar-benar bingung ketika mencari laptop yang cocok untuk dipakai kuliah dan tidak lagi ada istilah ‘ngelag’.

Saya cari-cari di google dan marketplace tentang laptop yang responsifnya lancar dan tidak lambat. Ada banyak pilihan yang tersedia di dua platform tersebut. Mulai dari laptop yang paling murah dengan ala kadar indikatornya, laptop dengan kualitas sedang, hingga laptop dengan harga jutaan rupiah dengan desain yang mewah dan elegan.

Dari sekian banyak laptop yang masuk rekomendasi dua platform tadi, ada satu laptop yang menarik perhatian saya. Laptop itu adalah ASUS OLED. Indikator-indikator yang ada pada laptop ASUS OLED sangat sesuai dengan kriteria yang saya cari, khususnya perihal perangkat dengan responsif yang cepat tanpa ada istilah ‘ngelag’. Saya membaca informasi lengkap tentang laptop ASUS OLED dan bisa kalian kunjungi di sini.



Selain dari responsifnya yang cepat, laptop modern ASUS OLED ini juga sudah diperkuat oleh prosesor Intel Core generasi ke-11 terbaru (Tiger Lake) yang menghadirkan keseimbangan performa dan responsivitas dalam platform berdaya rendah yang dibuat berdasarkan teknologi proses 10nm generasi ketiga.

Setelah melihat kelebihan-kelebihan dari laptop ASUS OLED di lama resminy ASUS, saya coba-coba mencari review laptop dari ASUS OLED di YouTube. Dan ternyata, YouTube menampilkan hasil teratasnya adalah rekomendasi dari salah satu musisi tanah air dan juga merupakan seorang penulis yang berprestasi dan sangat menginspirasi, yakni Fiersa Besari atau akrab dipanggil Bung Fiersa. Beliau merekomendasikan laptop ASUS OLED di Channel YouTube-nya lewat lagu berjudul “Bukan Lagu Laptop Biasa”.

Lagunya enak didengar dan liriknya jelas di telinga. Lirik-liriknya menjelaskan kelebihan-kelebihan dari laptop ASUS OLED ini. Khususnya laptop dengan kriteria yang saya cari, yaitu laptop tanpa ngelag dengan disampaikan di salah satu penggalan liriknya bahwa laptop ASUS OLED ini “Respons cepat tidak seperti (uhuk) gebetan”. Memang sesuai, ya, (uhuk) gebetan lambat banget, tidak secepat responsnya ASUS OLED ini.

Tak hanya itu, lho. Harga laptop ASUS OLED ini juga ternyata bersahabat bagi saya dan kalian-kalian sebagai seorang mahasiswa. Setelah saya cek di akun marketplace resminya ASUS, harganya mulai dari kisaran Rp8-jutaan saja untuk tipe Vivobook Ultra 15 OLED (K513). Wah! Terjangkau banget, ya!

Dengan laptop ASUS OLED yang tanpa ‘ngelag’, mengerjakan tugas kuliah jadi tambah nyaman dan cepat selesai. Ngelag? Oh, tidak mungkin. Sudah saya usir dengan laptop ASUS OLED.

 

Comments

Popular posts from this blog

Data Jumlah Penduduk Miskin Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Tahun 2020 – 2022 (Berdasarkan Data BPS Banten)

Kemiskinan adalah permasalahan sosial yang serius di seluruh dunia. Hal ini terjadi ketika individu, keluarga, atau komunitas tidak memiliki akses yang memadai terhadap sumber daya ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan peluang lainnya yang penting untuk memenuhi kebutuhan dasar dan meningkatkan taraf hidup mereka. Kemiskinan tidak hanya melibatkan keterbatasan finansial semata, tetapi juga kekurangan dalam berbagai aspek kehidupan. Orang-orang yang hidup dalam kemiskinan sering mengalami kesulitan dalam memperoleh makanan yang cukup, air bersih, sanitasi yang layak, perumahan yang layak, pendidikan berkualitas, layanan kesehatan, dan kesempatan kerja yang layak. Mereka sering terperangkap dalam lingkaran kemiskinan yang sulit untuk ditinggalkan. Salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat kemiskinan dalam suatu negara atau wilayah adalah jumlah penduduk miskin. Data tentang jumlah penduduk miskin membantu dalam memahami dan merencanakan kebijakan untuk mengatasi masalah ke

Menggali Kelebihan ASUS Vivobook Go 14 Flip yang Bikin Saya Jatuh Cinta

  Kemarin siang, sekitar pukul 14.00 WIB, saya menjalani proses wawancara yang sangat dinanti-nantikan. Wawancara ini dilakukan secara daring melalui platform Google Meet, tautan untuk pertemuan ini telah dikirimkan oleh pihak HRD sebelumnya. Sumber foto: asus.com Awalnya, saya sangat bersemangat menunggu momen ini karena merupakan pengalaman pertama saya mengikuti wawancara. Namun, ketika HRD masuk ke dalam ruang virtual, saya segera menghadapi kendala yang tidak terduga. Suara yang saya ucapkan tidak terdengar di sisi mereka, sementara suara HRD terdengar dengan jelas di pihak saya. Ketika menghadapi masalah ini, perasaan saya menjadi sedikit terguncang. Saya berharap semuanya akan berjalan lancar, mengingat saya sebelumnya tidak pernah mengalami masalah serupa saat menggunakan platform lain seperti Zoom Meeting dengan perangkat keras yang sama. Namun, ternyata situasinya berbeda kali ini. Akhirnya, HRD mengambil inisiatif untuk melanjutkan wawancara melalui WhatsApp dengan tujuan me

Belajar Data Science Lancar Tanpa Ngelag dengan ASUS Vivobook Pro 14 OLED (M3400)

Sebagai mahasiswa semester akhir, saya tentunya dituntut untuk memiliki skill yang akan digunakan dalam dunia kerja. Skill yang dibutuhkan sesuai jurusan saya adalah mengajar. Ya, mengajar. Hal itu dikarenakan saya berkuliah di jurusan yang amat sangat berkaitan dengan dunia pendidikan, tepatnya jurusan Pendidikan Matematika. ASUS Vivobook Pro 14 OLED | asus.id Namun sejujurnya, saya kurang begitu senang jika disuruh mengajar. Bukan karena tidak ikhlas atau sejenisnya. Melainkan karena tiap kali dipercaya untuk mengajar, saya merasa takut tidak bisa menjadi pengajar yang baik untuk siswa. Hal itu disebabkan oleh karena saya merasa bahwa kemampuan public speaking saya yang masih kurang dan jauh dari sempurna. Sehingga saya khawatir, bukannya membuat siswa betah dan nyaman dalam mengikuti proses pembelajaran, malah membuat siswa cenderung bosan dan malas untuk memerhatikan. Untuk itu, karena saya merasa sepertinya saya tidak bisa menjadi maksimal jika mengajar, maka saya berpikira