Skip to main content

Data Jumlah Penduduk Miskin Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Tahun 2020 – 2022 (Berdasarkan Data BPS Banten)

Kemiskinan adalah permasalahan sosial yang serius di seluruh dunia. Hal ini terjadi ketika individu, keluarga, atau komunitas tidak memiliki akses yang memadai terhadap sumber daya ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan peluang lainnya yang penting untuk memenuhi kebutuhan dasar dan meningkatkan taraf hidup mereka.

Kemiskinan tidak hanya melibatkan keterbatasan finansial semata, tetapi juga kekurangan dalam berbagai aspek kehidupan. Orang-orang yang hidup dalam kemiskinan sering mengalami kesulitan dalam memperoleh makanan yang cukup, air bersih, sanitasi yang layak, perumahan yang layak, pendidikan berkualitas, layanan kesehatan, dan kesempatan kerja yang layak. Mereka sering terperangkap dalam lingkaran kemiskinan yang sulit untuk ditinggalkan.

Salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat kemiskinan dalam suatu negara atau wilayah adalah jumlah penduduk miskin. Data tentang jumlah penduduk miskin membantu dalam memahami dan merencanakan kebijakan untuk mengatasi masalah kemiskinan. Penduduk miskin didefinisikan sebagai individu atau keluarga yang hidup di bawah garis kemiskinan yang ditetapkan oleh pemerintah atau lembaga yang berwenang. Garis kemiskinan ini didasarkan pada tingkat pendapatan atau konsumsi yang dianggap tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, perumahan, pendidikan, dan kesehatan.

Berikut adalah data tentang Jumlah Penduduk Miskin Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten yang bersumber dari BPS Banten.

Berdasarkan data BPS Banten, jumlah penduduk miskin di Provinsi Banten telah dianalisis berdasarkan kabupaten/kota. Data menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan dalam tingkat kemiskinan di wilayah tersebut. Pada tahun 2020, Kabupaten Tangerang memiliki jumlah penduduk miskin tertinggi dengan 242.160 jiwa, sementara Kota Cilegon memiliki jumlah penduduk miskin terendah dengan 16.310 jiwa.

Pada tahun 2021, kedua kabupaten/kota tersebut masih memegang posisi dengan jumlah penduduk miskin tertinggi dan terendah. Kabupaten Tangerang mengalami peningkatan menjadi 272.250 jiwa sebagai jumlah penduduk miskin tertinggi, sedangkan Kota Cilegon juga mengalami peningkatan menjadi 18.890 jiwa sebagai jumlah penduduk miskin terendah.

Sementara itu, pada tahun 2022, terjadi penurunan jumlah penduduk miskin di Kabupaten Tangerang menjadi 270.520 jiwa, tetapi tetap mempertahankan posisi sebagai wilayah dengan jumlah penduduk miskin tertinggi di Provinsi Banten. Kota Cilegon juga mengalami penurunan menjadi 16.460 jiwa sebagai jumlah penduduk miskin terendah.

Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa Kabupaten Tangerang secara konsisten memiliki jumlah penduduk miskin tertinggi di Provinsi Banten selama tiga tahun berturut-turut. Sementara itu, Kota Cilegon mempertahankan posisi sebagai wilayah dengan jumlah penduduk miskin terendah di Provinsi Banten selama tiga tahun berturut-turut.

Comments

Popular posts from this blog

Menggali Kelebihan ASUS Vivobook Go 14 Flip yang Bikin Saya Jatuh Cinta

  Kemarin siang, sekitar pukul 14.00 WIB, saya menjalani proses wawancara yang sangat dinanti-nantikan. Wawancara ini dilakukan secara daring melalui platform Google Meet, tautan untuk pertemuan ini telah dikirimkan oleh pihak HRD sebelumnya. Sumber foto: asus.com Awalnya, saya sangat bersemangat menunggu momen ini karena merupakan pengalaman pertama saya mengikuti wawancara. Namun, ketika HRD masuk ke dalam ruang virtual, saya segera menghadapi kendala yang tidak terduga. Suara yang saya ucapkan tidak terdengar di sisi mereka, sementara suara HRD terdengar dengan jelas di pihak saya. Ketika menghadapi masalah ini, perasaan saya menjadi sedikit terguncang. Saya berharap semuanya akan berjalan lancar, mengingat saya sebelumnya tidak pernah mengalami masalah serupa saat menggunakan platform lain seperti Zoom Meeting dengan perangkat keras yang sama. Namun, ternyata situasinya berbeda kali ini. Akhirnya, HRD mengambil inisiatif untuk melanjutkan wawancara melalui WhatsApp dengan tujuan me

Belajar Data Science Lancar Tanpa Ngelag dengan ASUS Vivobook Pro 14 OLED (M3400)

Sebagai mahasiswa semester akhir, saya tentunya dituntut untuk memiliki skill yang akan digunakan dalam dunia kerja. Skill yang dibutuhkan sesuai jurusan saya adalah mengajar. Ya, mengajar. Hal itu dikarenakan saya berkuliah di jurusan yang amat sangat berkaitan dengan dunia pendidikan, tepatnya jurusan Pendidikan Matematika. ASUS Vivobook Pro 14 OLED | asus.id Namun sejujurnya, saya kurang begitu senang jika disuruh mengajar. Bukan karena tidak ikhlas atau sejenisnya. Melainkan karena tiap kali dipercaya untuk mengajar, saya merasa takut tidak bisa menjadi pengajar yang baik untuk siswa. Hal itu disebabkan oleh karena saya merasa bahwa kemampuan public speaking saya yang masih kurang dan jauh dari sempurna. Sehingga saya khawatir, bukannya membuat siswa betah dan nyaman dalam mengikuti proses pembelajaran, malah membuat siswa cenderung bosan dan malas untuk memerhatikan. Untuk itu, karena saya merasa sepertinya saya tidak bisa menjadi maksimal jika mengajar, maka saya berpikira